Budidaya Tanaman Herbal di Pupid House

Usep Firman Hapid merintis bududaya tanaman herbal di kebun Pupid House. Upaya ini untuk melestarikan tanaman lokal yang bermanfaat bagi kesehatan tubuh.

Campoleh, Buah Superfood yang Semakin Langka

Dianggap buah biasa, padahal memiliki nilai manfaat yang cukup tinggi, bahkan diklaim sebagai salah satu alternatif superfood (makanan super).

Aroma Terapi Pandan Wangi

Aroma khas pandan wangi cocok untuk terapi relaksasi. Apa saja manfaat lain dari tumbuhan herbal ini?

Kemangi, Si Wangi Kaya Manfaat

Kebun Pupid House memiliki koleksi kemangi dengan beragam manfaat, mulai dari pewangi, bumbu masak, minuman dan ramuan herbal.

Turkey Berry (Takokak) Mampu Turunan Asam Urat

Takokak biasanya dikonsumsi sebagai lalapan oleh masyarakt Sunda. Setelah buahnya direbus hingga lunak, tentu lebih nikmat jika dicocol sambal pedas.

Tampilkan postingan dengan label penghijauan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label penghijauan. Tampilkan semua postingan

Jumat, 27 November 2020

Ada Pohon Keramat di Pupid House, Ternyata itu Berkhasiat!

 

Pohonnya dianggap keramat, meski ternyata daunnya menyimpan khasiat untuk yang ingin sembuh. Pohonnya peneduh bagi para habitat, juga orang-orang yang ingin berlindung dari paparan sinar matahari langsung. Sejuk bersama angin yang menabrak daun-daun berbentuk bulat sedikit lancip ke ujung.

Dari batang pohonnya, atau juga dahannya muncul sebuah akar gantung yang justru membuat pohon tersebut semakin terkesan berkeramat. Namun dengan jiwa seni yang tinggi, tak sedikit para pegiat seni dalam merawat tanaman menjadikannya pohon bonsai. Unik, berukuran kecil, dan penuh dengan estetika.

Akarnya yang menjalar ke dalam tanah, mampu menyimpan cadangan air di saat musim kemarau. Tergantung ukurannya, jika ukuran pohon itu besar dan tumbuh dalam tanah yang luas, cadangan airnya mampu menjadikan sumber air bagi kebutuhan manusia.

Tapi bagi pohon yang tertanam dalam pot seperti di Pupid House, mungkin hanya menyimpan cadangan air yang cukup untuk kebutuhan si pohon itu sendiri. Karena di era sekarang, banyak orang-orang yang menanamnya di dalam pot sebagai tanaman hias. jarang menanamnya langsung di tanah pekarangan rumah, karena mungkin banyak mitos.

Pohon ini menjadi simbol Pancasila sebagai dasar negara Indonesia yang berada di urutan nomor 3, atau sila nomor ke tiga. Yaitu persatuan Indonesia. Simbol tersebut diartikan sebagai tempat berteduh. Penulis sendiri menafsirkan bahwa: tanpa persatuan, tak ada tempat untuk berteduh. Maka diharapkan, bersatulah dalam hal menanam dan memperbaiki alam yang rusak, untuk menjadi tempat berteduh dan berlindung dari segala kerusakan alam yang ada saat ini. Termasuk kemandirian dalam menyediakan pangan.

Beringin namanya. Pohon tersebut tidak asing, sering dijumpai di mana saja, terutama di gedung pemerintahan daerah yang ada di Cianjur, kota di mana Pupid House berada. Kadang sering dijumpai di pinggir jalan, di teras rumah dalam bentuk tanaman dalam pot. Pohon tersebut kadang dijumpai juga di tanah lapang, sebagai pohon peneduh dari teriknya mentari di siang hari. 

Berbeda dengan tanaman yang menjadi pengendali hama seperti yang sudah kami bahas sebelumnya di sini. Tanaman ini justru menjadi pengendali udara panas karena daun dan dahannya yang bersilang hingga menyerupai payung yang sanggup mengurangi pancaran sinar matahari langsung.

Pohon tersebut memiliki nama latin Ficus Benjamina, dalam bahasa inggris disebut Banyan. Beringin ini berdaun tunggal, lonjong, dan ujungnya runcing. Sementara batangnya tegak, dan pada permukaannya kasar.

Di Pupid House sendiri, pohon ini sudah lama menjadi koleksi, sekitar dua dekade. Pohon beringin menjadi tanaman yang senantiasa menemani. Beringin yang ada di pot seperti gambar di bawah ini, adalah hasil budidaya dengan cara budidaya stek. Dirawat dan dibentuk sedemikian rupa. Namun dengan keahlian atau keterampilaan yang terbatas, beringin atau caringin yang ada di deretan tanaman koleksi Pupid House, begitu adanya. 

Koleksi Pupid House berumur 7 Tahun dengan cara di stek
(Foto: Kang Usep)



Ada sekitar 8 pot tanaman beringin, yang sebelumnya memiliki lebih dari itu. Usianya sekitar 7 tahun. Dikarenakan ada perubahan dalam penataan di tempat kami, satu atau dua pohon beringin yang tertanam langsung di tanah, terpaksa dihilangkan yang kemudian digantikan dengan beringin yang ada di pot.

Berbagi pengalaman tentang pohon beringin yang ada di Pupid House, pohon tersebut sangatlah mudah untuk dirawat, tahan terhadap cuaca ekstrim, dan kuat jika jarang disirami air. Cara memperbanyaknya pun tergolong mudah, hanya dengan cara stek batang dan disimpan ditempat yang sedikit teduh juga menyiramnya secara berkala sampai batang tersebut memiliki akar. 

Beberapa koleksi dalam pot di Pupid House
(Foto: penjaga Waroeng Nyalse)


Di balik mitos yang sering beredar, ada khasiat yang tersimpan dan mungkin jarang sekali orang mengetahuinya. Menurut informasi yang didapatkan dari sumber terpercaya (Departemen Kesehatan dan LIPI), daunnya yang segar memilki kandungan kimia seperti saponin, falvonoida, dan polifenol. Sehingga daun tersebut memiliki khasiat sebagai obat sawanan pada anak-anak.

Untuk cara mengolahnya pun terbilang mudah, yaitu dengan cara merebus daunnya selama 25 menit, kemudian setelah agak dingin dimandikan kepada anak yang terkena sawanan tersebut. Info ini kami dapat dari sumber terpercaya sebagaimana yang sudah kami sampaikan di atas.

Berbeda dengan daun ajaib yang sebelumnya kami sudah bahas pekan lalu, di mana hasil dari rebusan daun ajaib tersebut diminum, bukan dimandikan seperti daun beringin sebagai obat sawanan pada anak anak.




Untuk hasil pengamatan kami lebih jauh, perlu adanya pencarian informasi yang lebih lengkap serta waktu yang lebih lama. Jadi untuk sementara ini kami hanya memiliki informasi yang masih minim dan membagikannya lewat artikel di laman ini. 

Jangan lupa update kegiatan kami di instagram Pupid House


Salam Berkhasiat!


Penulis: Firman Hafizd


Jumat, 13 November 2020

Si Cantik Pengendali Hama

Cantik rupanya, subur pertumbuhannya. Wanginya tak semerbak, namun berkhasiat. Liar habitatnya, mudah dibudidayakannya. Batangnnya tidak terlalu kokoh namun mampu menjulang tinggi sekiranya tiga puluh (30) inchi atau sekitar tujuh puluh enam (76) senti.

Bunganya berwarna cerah, menarik perhatian lebah, serangga dan predator yang dianggap sang hama, bagi para petani di divisi pertanian apapun. Kadangkala berkembang bunganya yang besar, sekiranya berdiameter enam inchi (6 inch) atau lima belas senti (15 cm).

Kami memanggil namanya Zinnia, tanaman bunga yang mekar meski di musim kemarau. Tanamanya penuh toleransi di tanah yang minim air. Warnanya merah muda yang mencolok, tengahnya berwarna kuning, itu adalah serbuk sarinya. Jika jatuh serbuk sari itu, sungguh cepat tumbuhnya menjadi cikal bakal yang baru, yang menjadi tanaman si pengendali hama tersebut.

Bukan hanya itu, selain pertumbuhannya yang mudah, cara perbanyak tanaman ini pun tergolong tidaklah sulit. Jika sudah berkelompok, indah betul bila dipandang mata sambil menikmati rebusan daun Binahong sebagai teh yang sudah kami bahas di artikel sebelumnya mengenai manfaat dan cara membudidayakannya.

Bukan hanya mitos, bunga yang termasuk dalam keluarga asteraceae ini lebih umum disebut namanya dengan sebutan bunga kertas, tapi bukan kembang kertas bougenvile yang dimaksud; bunga yang memiliki fungsi pengendali hama yang baik, adalah Zinnia.

Zinnia ketika berbunga. (Foto: Koleksi Pupid House)

Bunga yang dapat mengurangi penggunaan festisida dan bahan kimia lainnya, yang justru memperburuk kondisi tanah dan mahluk hidup lainnya, yang bermanfaat di sekitaran tanah seperti cacing dan mikroorganisme lainnya yang memberikan dampak positif terhadap kesuburan tanah.

Semua info yang didapatkan sedikit banyaknya mengutip dari laman mediaindonesia dan juga kompasiana, yang membahas tentang Refugia sebagai tanaman pelindung sawah padi di kabupaten Pidie, Provinsi Aceh.

Refugia adalah tanaman berbunga yang berfungsi meningkatkan kehadiran predator atau musuh alami terhadap hama perusak padi dan tanaman produktif lainnya. Penjelasan ini kami dapatkan dari laman mediaindonesia.com.

Jadi menurut hemat kami, tanaman refugia adalah tanaman yang mengalihkan perhatian hama untuk tidak hinggap dan menggangu tanaman padi atau lainnya, melainkan semua perhatian hama tersebut terpusat kepada tanaman Refugia tersebut. Karena selain warna bunganya yang mencolok, daunnya pun sedikit lebih tebal sehingga disukai oleh serangga sebagai makanannya.

Sementara di Pupid House sendiri, kami sudah mengamati bagaimana tanaman bunga refugia itu memberikan manfaatnya. Yaitu dengan tanaman anggur yang kami rambatkan menggunakan media rambat kawat.
Tanaman Anggur yang subur (Foto: Koleksi Pupid House)

Sebelum kami menanam tanaman refugia berjenis zinnia tersebut, tanaman anggur daunnya sering kali diserang hama seperti belalang kecil yang sering menyerang daunnya yang unik tersebut dan di kemudian hari muncul telur putih menempel di batang pohon anggur yang menyebabkan daun anggur menguning lalu kemudian jatuh sehingga menghambat pertumbuhannya.

Sebelumnya kami melakukan penyemprotan hama menggunakan bahan yang ramah lingkungan. Bukan festisida berbahan kimia, maksudnya. Melainkan menggunakan bahan alami yang ada di dapur dan tanaman budidaya yang ada di Pupid House, yaitu bawang putih, dicampur lidah buaya sebagai pengganti sabun yang berfungsi merekatkan air bawang kepada daun dan batang tanaman.

Akan tetapi untuk cara seperti itu, menurut hasil pengamatan kami tidaklah signifikan hasilnya, selain menguras tenaga dan menyita waktu, melainkan perlu beberapa kali penyemprotan yang sering supaya hasilnya maksimal. Hasilnya tanaman anggur kami pun masih terserang hama. Bahkan lebih parah, pertumbuhannya lambat, daunnya terlalu cepat menguning, layu kemudian.

Sebelum mengetahui fungsi dari tanaman refugia ini, kami mencari bibit bunga tersebut hanya sebatas ingin mengkoleksi sebagai penghias rumah yang sedap dipandang. Namun, setelah tahu informasi mengenai tanaman yang digunakan sebagian petani di jawa dan pidie,  Provinsi Aceh tersebut, kami mulai memusatkan perhatian kepadanya.

Hasil dari pertumbuhan yang cepat (Bibit 2 pohon beranak pinak)
Foto: Koleksi Pupid House

Bukan hanya sekadar cerita, tanaman anggur yang tadinya lambat pertumbuhannya dan daunnya cepat menguning, setelah Zinnia si pengendali hama itu tumbuh berbunga, tanaman anggur yang kami rambatkan tersebut tergolong pesat pertumbuhannya dari sebelumnya. Daunnya hijau segar dan merambat lebih cepat.

Di Pupid House saat ini, kami memiliki banyak sekali cikal bakal pertumbuhan pesat sang pengendali hama tersebut. Meski jarang disiram dan beberapa kali saja terkena guyuran hujan, namun pertumbuhannya sangatlah pesat juga daunnya yang segar terlihat.

Deretan cikal bakal Zinnia yang berkoloni
(Foto: Firman Hafizd)

Tanaman ini mudah dirawat, ringan dikerjakan, dan sedap dipandang jika sudah mulai berkembang. Maka dari itu, kami menyarankan teman-teman pembaca yang budiman mulai menanamnya di pekarangan rumah hingga mereka berkelompok. Sebagai tanda syukur akan keagungan Tuhan yang Maha Esa. Bahwasannya segala apa yang ada di bumi tercipta sudahah sangat sempurna adanya.

Rencana ke depannya, kami akan sandingkan bunga tersebut dengan tanaman koleksi Pupid House yang kami fungsikan sebagai tanaman pagar seperti daun mangkok, keji beling, teh-tehan, dan kedongdong laut. Di mana tanaman tersebut selain berfungsi sebagai tanaman pembatas atau tanaman pagar, ada juga khasiat bagi kesehatan manusia selain oksigen yang dihasilkannya.

Mudah-mudahan kami akan selalu konsisten merawat dan membagikan informasi mengenai tanaman koleksi kami di Pupid House lewat artikel di sebuah blog pribadi kami sebagai media berbagi informasi dan saling mengedukasi.

Salam Lestari!
Penulis: Firman Hafizd