Budidaya Tanaman Herbal di Pupid House

Usep Firman Hapid merintis bududaya tanaman herbal di kebun Pupid House. Upaya ini untuk melestarikan tanaman lokal yang bermanfaat bagi kesehatan tubuh.

Campoleh, Buah Superfood yang Semakin Langka

Dianggap buah biasa, padahal memiliki nilai manfaat yang cukup tinggi, bahkan diklaim sebagai salah satu alternatif superfood (makanan super).

Aroma Terapi Pandan Wangi

Aroma khas pandan wangi cocok untuk terapi relaksasi. Apa saja manfaat lain dari tumbuhan herbal ini?

Kemangi, Si Wangi Kaya Manfaat

Kebun Pupid House memiliki koleksi kemangi dengan beragam manfaat, mulai dari pewangi, bumbu masak, minuman dan ramuan herbal.

Turkey Berry (Takokak) Mampu Turunan Asam Urat

Takokak biasanya dikonsumsi sebagai lalapan oleh masyarakt Sunda. Setelah buahnya direbus hingga lunak, tentu lebih nikmat jika dicocol sambal pedas.

Tampilkan postingan dengan label Minuman herbal. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Minuman herbal. Tampilkan semua postingan

Jumat, 20 November 2020

Tidak Baik Jika Konsumsi Jahe Seperti Ini

 

Kita semua mengetahui khasiat dari bahan yang satu ini: jahe. Mulai dari sejarah hingga kandungan jahe memiliki nilai yang begitu berharga. Tak ayal, saat ini jahe merupakan rempah yang populer dan masih dicari. Baik untuk penyedap rasa, campuran bahan makanan, hingga pengobatan.

Dalam khazanah jamu Indonesia, jahe memiliki peran penting. Tak sedikit minuman herbal Nusantara menyematkan jahe sebagai salah satu komponennya. Sebutlah wedang jahe, wedang ronde, bandrek, mpon-mpon, dan masih banyak lainnya.

Bagai obat plasebo, asalkan ada jahe dalam sebuah minuman, kita merasa minuman tersebut sehat mandraguna. Tak hanya aromanya yang mampu menyembuhkan serak tenggorokan, namun kandungannya pula berharga. Jahe memiliki zat seperti phenolic, minyak atsiri, dan zingeron yang menyehatkan bagi tubuh manusia. 

Kandungan tersebut mampu mengurai berbagai penyakit. Misal, memperbaiki sistem pencernaan manusia, mengusir virus dan bakteri, bahkan meredakan rasa sakit. Itu sebabnya, sekali seruput saja, tubuh terasa lebih sehat.

Masih banyak lagi kandungan jahe. Namun, tahukah Anda bahwa ada beberapa bahan yang tak baik sebagai bahan campuran jahe? Bahan tersebut mampu merusak sebagian zat-zat baik dalam jahe. Tak hanya itu, ada beberapa hal yang mampu merusak kandungan jahe. Lantas, apa sajakah itu?

Mencampur Susu dengan Jahe Tidak Dianjurkan

dr. Zaidul Akbar, salah seorang tokoh pengobatan herbal Islami, menyebut susu sapi tak baik sebagai bahan campuran jahe. Ada dua sebab. Pertama, susu sapi mengandung banyak kasein dan laktosa. Kedua zat tersebut mengandung lemak yang sangat tinggi sehingga tidak baik bagi tubuh.

Beliau kemudian menjelaskan lebih dalam perihal dampak susu sapi. Jika mengonsumsi susu sapi terlalu sering dan terlalu banyak, maka boleh jadi ia menjadi sebab penyakit lain.

Sebab kedua adalah kandungan gluten dalam susu sapi. Gluten memiliki sifat untuk bereaksi dengan produksi antibodi. Dalam kasus tertentu, gluten mampu memperburuk kondisi tubuh seseorang. Misal, merusak eritrosit atau sel usus kecil, sakit kepala, bahkan memperparah penyakit autoimun. 


Selain susu sapi, susu kental manis juga berisiko. Kandungan gula dalam susu kental manis bertolak belakang dengan manfaat jahe. Gula merupakan salah satu sumber kalori bagi manusia. Dengan demikian, menambah gula dalam jahe berpotensi untuk menambah jumlah kalori dalam tubuh Anda. Padahal, jahe kerap kali menjadi pilihan bagi mereka yang ingin menurunkan berat badan.

Lalu, bagaimana cara menikmati jahe dengan tambahan rasa manis? Hal ini dapat terselesaikan dengan menambah pemanis alami seperti gula aren atau madu.

Menyeduh Jahe dengan Air yang Terlampau Panas

Sebagian besar orang terbiasa menyeduh jahe dengan air panas. Ada benarnya juga. Kadang, menyesap air jahe yang tidak panas rasanya kurang pas. Tidak ada sensasi panas dingin yang mampu membuat tubuh rileks sebab rasa jahe yang pedas bercampur air panas. Namun, tahukah Anda bahwa air menyeduh jahe dengan air terlalu panas adalah keliru? 

Pakar herbal dr Abrijanto, menyebut air dengan suhu mendekati 100 derajat celcius mampu merusak kandungan jahe. Hasilnya, khasiat dari jahe yang menjadi incaran banyak orang pun ikut larut bersama air panas. Lantas, apa saja zat yang luntur kala terkena air panas?

Zat tersebut adalah flavonoid  dan saponin. Kala jahe diaduk dengan air panas, maka buih yang keluar merupakan tanda kedua zat tersebut larut. Padahal, flavonoid merupakan zat yang kaya manfaat. Ia mampu menangkal racun dalam tubuh serta, membentuk pembuluh darah baru, hingga menciptakan sensasi rileks.

Sedangkan saponin mampu menjadi antijamur, antibakteri, bahkan anti-kanker dalam tubuh. Saponin juga berperan dalam menurunkan kadar kolesterol dalam darah manusia.

Lantas, pada suhu berapa sebaiknya menyeduh jahe? dr Abrijanto menyebut bahwa suhu 60 hingga 70 derajat celcius adalah suhu terbaik untuk menyeduh jahe. Suhu tersebut adalah suhu yang biasa keluar dari dispenser air. dr Abrijanto menambahkan bahwa sebagian besar minuman herbal tak baik untuk diseduh dengan air yang memiliki suhu mendekati 100 derajat celcius.

Itulah beberapa hal yang harus diingat dalam mengolah jahe. Semoga pengetahuan tersebut dapat bermanfaat.

Salam Sehat dan Lestari!

 Ditulis Oleh: Huda Bilowo


 

 

 

 

 

Sabtu, 07 November 2020

Daun Ajaib Berbentuk Hati

Begitu besar manfaat dari daun yang hampir mirip dengan simbol cinta tersebut. Daunnya yang agak lentur dan mudah patah. Berlendir bila dibelah, dan aromanya tak jauh beda dengan aroma dedaunan pada umumnya. Batangnya yang cenderung berwarna merah atau kecoklat-coklatan, meski ada juga yang berwarna hijau muda jika usianya masih dalam hitungan hari. Layaknya batang tanaman merambat pada umumnya.

Daunnya yang tersimpan banyak manfaat ini, sering kami gunakan untuk sekadar teh di pagi hari. Di campur dengan satu sendok teh madu murni. Kadang salah satu dari kami menggunakannya sebagai masker wajah pada malam hari, karena telah menemukan informasi perihal daun tersebut sebagai masker wajah yang bisa membuat kulit wajah menjadi glowing tanpa harus menghabiskan biaya mahal ke salon kecantikan. Info tersebut belum kami gali lebih dalam lagi.

Batangnya yang biasa kami manfaatkan untuk dibudidayakan ini, cukup di potong sekiranya 5 sentimeter dan ditancapkan kemudian di media tanam yang terdiri dari arang sekam hasil buatan kami sendiri, yang kemudian kami campur dengan kotoran hewan kambing yang didapat dari peternak kambing yang tak jauh dari Pupid House.

Di Pupid House, kami perbanyak tanaman ini di polibek dan lahan yang berdekatan dengan dinding luar rumah yang kami berikan jalur rambat dari kawat. Karena tanaman ini adalah tanaman yang pertumbuhannya sangat pesat sekali di samping manfaatnya yang sangat banyak.,

Bibit Binahong pertama di Pupid House
(Foto: Admin)

Binahong namanya. Orang inggris menamakannya heartleaf,  karena memang bentuknya menyerupai simbol hati, simbol cinta yang umumnya berwarna merah. Berbeda dengan sosor bebek yang bentuknya seperti paruh bebek. Di mana ulasan singkat mengenai tumbuhan tersebut sudah kami bahas di artikel sebelumnya beserta sedikit mengenai manfaat dan cara menggunakannya.

Binahong memiliki nama latin Bassela rubra linn. Tumbuh menjalar, berumur panjang, dan panjang tumbuhnya bisa mencapai 5 meter, bahkan mungkin lebih. Karena hasil pengamatan kami mengenai binahong yang ada di Pupid House sudah melebihi itu, karena rambatan pohonnya hampir mengelilingi saung tempat membaca dan menikmati segelas teh binahong di Pupid House.

Rambatan binahong di saung
(Foto: Admin)

Selama kami merawat tanaman binahong ini, kami pun kebanyakan mencari informasi dari media sosial. Kami mendapatkan informasi mengenai khasiat binahong sebagai berikut:

  1. Mencegah stroke, maag, dan asam urat.
  2. Melancarkan dan menormalkan peredaran dan tekanan darah.
  3. Menambah dan mengembalikan vitalitas daya tahan tubuh.
  4. Melancarkan buang air kecil dan buang air besar.
  5. Wasir atau ambeien.
  6. Mempercepat pemulihan kesehatan setelah operasi, khitan, segala luka-luka dalam, radang usus.
  7. Untuk diabetes.
  8. Sakit perut
  9. Pusing-pusing
  10. Sariawan
Untuk penggunaannya, kami sendiri belum memiliki takaran atau dosis yang benar-benar didapat dari para ahli medis atau herbalis yang sudah teruji keilmuannya. Akan tetapi, sebelum ada pengobatan medis seperti sekarang ini, binahong sudah terkenal dan harum namanya di dunia pengobatan alami di daerah kami. Bahkan sampai sekarang, binahong menjadi primadona untuk menjaga kesehatan tubuh dan menyembuhkan beberapa penyakit tertentu. Bukan meredakan, tapi menyembuhkan.

Adapun kebiasaan kami memanfaatkan daun binahong ini adalah untuk menjaga kesehatan dan menggunakannya sebagai masker wajah.Menurut pengalaman kami selama memperhatikan dan mempelajari daun binahong, kami mencoba mengaplikasikan daun binahong ini sebagai obat luka baru, dan obat borok pada hewan peliharaan kami di Pupid House yaitu kucing.


Kucing di Pupid House
(Foto: Kang Usep)

Nah.. mengenai masker wajah dari binahong, kami mencoba menggali informasi mengenai hal tersebut. Alasan kenapa daun binahong digunakan untuk kulit wajah yaitu kandungannya yang kaya akan protein, vitamin c, vitamin a, dan antioksidan yang baik untuk kulit.Di samping kandungan tersebut yang bermanfaat untuk kulit, binahong juga memiliki kandungan zat besi, kalsium, fosfor, kalium, lutein, dan beta karoten yang baik untuk tubuh. Jadi untuk apalagi ragu menanam pohon binahong yang bisa memperindah dinding anda sekaligus mengambil khasiat darinya.

Binahong juga dipercaya dapat memutihkan kulit dengan cara merebus beberapa lembar daunnya, dan meminum air hasil rebusannya secara rutin. Binahong juga dapat mengencangkan kulit, menghilangkan komedo, menghaluskan kulit wajah, dan mengatasi jerawat. tentunya selama mengkonsumsi rebusan binahong secara rutin tersebut, sebaiknya menjaga untuk tidak mengkonsumi makanan yang malah merusak khasiat binahong.

Kembali mengenai pengalaman kami dalam memanfaatkan daun binahong. kami memiliki cara merebus daunnya lalu meminumnya, atau menghaluskan daunnya kemudian dijadikan masker wajah, atau ditempelkan kepada kulit yang terluka.Sekian penjelasan dari kami mengenai daun binahong yang kaya akan manfaat tersebut. Informasi yang kami tulis berdasarkan hasil pengamatan, praktek, dan pencarian informasi dari laman pencarian google.

Salam Lestari!

Dtulis oleh: Firman Hafizd

Senin, 26 Oktober 2020

Khasiat Bandrek Serta Bahan Bakunya

Penulis: Huda Bilowo

Masyarakat meramu jamu, tentu ada sebabnya. Jamu, bukan sekadar jampi-jampi atau bergerak layaknya pil plasebo. Namun, orang dulu kerap menyeduh jamu sebagai ajian merawat tubuh. Salah satu jamu itu adalah bandrek.

Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) memaknai jamu sebagai segala obat yang mengandung rempah seperti akar dan dedaunan. Lantas, bandrek yang berasal dari masyarakat Sundah ini pun dapat pula menyandang nama jamu. Selain dari kandungannya yang alami, ia juga berkhasiat layaknya obat.

Bayangkan, dalam satu gelas bandrek, ada setidaknya 6 khasiat utama. Berikut 6 khasiat bandrek yang umum:

1. Melawan penyakit kanker

2. Obat sakit gigi

3. Menurunkan tekanan darah

4. Mencegah peradangan

5. Mengatasi masuk angin

6. Mematikan patogen atau parasit asing yang masuk ke tubuh

Melihat khasiat bandrek tersebut, tentu sebagian orang bertanya-tanya: mengapa minuman sederhana itu kaya akan manfaat?

Terdapat dua jawaban. Pertama, kandungan bahan alami bandrek. Kedua, kearifan orang dulu dalam meramu dan mencampur berbagai bahan alami dalam satu seduhan jamu.

Mari kita telusuri kandungan serta manfaat bahan baku minuman asal Sunda ini.

Kandungan Serta Manfaat Bahan Baku Bandrek

Umumnya, bandrek terdiri dari 5 bahan utama, yakni: jahe merah, cengkeh, kayu Manis, biji pala, gula aren asli. Seiring berkembangnya zaman, sebagian orang kerap menambahkan susu sebagai penyedap rasa. Meski bukan bahan utama, bandrek dengan tambahan susu sangat digandrungi.

Namun, kali ini kita akan membahas 5 komponen utama bandrek tanpa susu.

1. Jahe Merah

Yang menjadi primadona dan komponen terpenting dari bandrek ada 2, yakni: jahe merah dan gula aren. Menjadi tulang punggung dari bandrek, tentu jahe merah sendiri kaya akan khasiat kesehatan. Bahan ini menjadi dalang dari salah satu khasiat bandrek, yakni penurun tekanan darah.

Tumbuhan bernama latin Zingiber officinale Roscoe ini mengandung berbagai senyawa. Terdapat 3 zat dalam jahe merah yang baik untuk kesehatan, yakni: phenolic, dan minyak atsiri, zingeron.

Pertama, phenolic terkenal sebagai pembuang angin dan gas dalam tubuh. Zat ini merupakan senyawa yang bekerja baik dalam sistem pencernaan manusia. Ia mampu meredakan iritasi pada sistem pencernaan, mencegah kontraksi serta melancarkannya. Itu sebabnya mengapa orang mengenal jahe mampu menyembuhkan masuk angin. Hal ini karena phenolic yang bekerja mengurangi kandungan gas dalam perut.

Kedua, minyak atsiri si pembasmi penyakit. Minyak atsiri banyak terdapat dalam obat-obatan medis yang mampu menyembuhkan berbagai penyakit. Ini karena atsiri mengandung zat shogaol, gingerol, zingeron, serta  zat-zat antioksidan yang mampu meredakan penyakit ringan maupun berat.

Ketiga, zingeron si pengurai nyeri. Jahe juga mampu mengurangi sakit gigi dan sakit kepala. Ini karena jahe merah mengandung zingeron yang kerap terkandung pada obat-obatan medis yang mampu mengurangi nyeri. Zingeron mampu mengatasi urusan berat badan, menjaga kesehatan jantung, meredakan penyakit mual dan muntah

mencegah kanker, mengobati sakit kepala dan alergi. Bahkan, zingeron mampu memperbaiki istem kekebalan tubuh serta meningkatkan vitalitas pria.

2. Gula Aren

Sebagai komponen terpenting kedua dalam bandrek, gula aren juga tak kalah menyehatkan. Gula ini jelas berbeda dengan gula lainnya, seperti gula pasir atau gula kelapa. Gula aren terbuat dari nira dengan kadar glikemik yang lebih banyak dari gula kelapa.

Nira sendiri adalah sebutan dari getah i tebu, bit, sorgum atau mapel. Nira juga berasal dari getah pohon dari keluarga palma seperti aren, kelapa, kurma, nipah, sagu, siwalan. Sebagian orang menyebut bahwa gula aren berasal dari nira atau getah pohon kolang-kaling.

Gula aren mengandung karbohidrat, protein, lemak. Kandungan ini kerap menjadi dalang dari stigma negatif gula. Mulai dari obesitas hingga penyakit gula. Namun, jangan salah. Kebanyakan penyakit tersebut berasal dari unsur UREA yang biasa digunakan untuk membuat gula pasir.

Sedangkan untuk gula aren, terkandung zat berkhasiat yang cukup. Sebutlah kalsium, zat besi, fosfor, vitamin B3 dan vitamin C. Selain itu, gula aren mengandung zat antioksidan yang cukup tinggi.

Pertama, kandungan B3 dan niasin dalam gula aren berfungsi sebagai pengendali kolesterol. Sejak tahun 1950-an, kandungan ini memang menjadi andalan dalam mengobati penyakit yang banyak menjangkit orang itu. B3 dan niasin juga berfungsi merangsang otak kecil. Hasilnya, senyawa ini mampu menciptakan sensasi rileks. Tak ayal, B3 kerap terkandung dalam obat depresi dan kelelahan.

Kedua, tentu kita semua tahu manfaat vitamin C. Zat ini adalah biang yang mampu menjaga imun tubuh serta menyehatkan kulit. Vitamin C juga mampu menangkal sel kanker serta mengurangi risiko serangan jantung.

Ketiga, zat besi dan fosfor merupakan zat yang mampu membantu regenerasi tubuh. Fosfor, misalnya. Dalam pembentukan DNA tubuh, fosfor merupakan komponen yang penting. Sedangkan zat besi

3. Cengkeh

Sudah sejak dulu cengkeh menjadi salah satu pilihan tabib dalam meramu obat herbal. Penggunaannya dari dulu hingga kini tentu bukan tanpa alasan. Peneliti dari berbagai penjuru dunia ramai mempelajari tanaman mungil satu ini. Terbukti, cengkeh memiliki khasiat yang luar biasa. Antara lain, pereda rasa sakit, pereda batuk berdahak, sakit perut dan perut kembung.

Cengkeh mengandung zat yang memiliki kemampuan untuk meredakan nyeri dan sakit. Kandungan tersebut berupa zat saponin, tannin, flavonoid, dan polifenol yang mampu membantu proses penyembuhan luka. Tannin, misalnya. Ia membantu dengan cara meningkatkan jumlah pembentukkan pembuluh darah kapiler. Kemudian, flavonoid berguna untuk merangsang produksi vascular endothelial yang berguna dalam pembentukan pembuluh darah baru.

Tak hanya itu, senyawa tersebut juga memiliki kadar antioksidan yang tinggi sehingga mampu menangkal sel kanker dan penyakit. Semua khasiat cengkeh tersebut lebih banyak terkandung pada daunnya. Namun, bukan berarti cengkeh sendiri tidak memiliki kandungan yang sama. Hanya saja dengan kadar yang lebih sedikit.

4. Kayu Manis

Siapa yang tidak kenal dengan kayu manis? Rempah ini menjadi salah satu bumbu dapur yang populer untuk menambah aroma serta penyedap rasa. Tak terkecuali untuk bandrek, minuman tradisional khas Sunda. Penambahan kayu manis dalam bandrek tak sekadar penyedap, namun juga kaya manfaat.

Kayu manis mengandung alkohol sinamat, kumarin, asam sinamat, sinamaldehid,

antosianin dan minyak atsiri dengan kandungan gula, protein, lemak sederhana, dan pektin. Senyawa menjadikan kayu manis sebagai antimikroba, antifungi, antivirus, antioksidan, antitumor, penurun tekanan darah, kolesterol dan memiliki senyawa rendah lemak.

Berikut khasiat dari kayu manis untuk kesehatan tubuh: menurunkan risiko penyakit jantung, melawan bakteri serta jamur penyebab infeksi, penangkal radikal bebas dan kanker.

5. Biji Pala

Biji pala merupakan salah satu komponen tambahan dalam minuman bandrek. Tak banyak yang menambahkan biji pala sebagai perasa dalam minuman ini. Hal ini karena jahe dan cengkeh sudah memberikan rasa pedas.

Meski hanya sekadar tambahan, bukan berarti ia tidak punya manfaat. Ia mengandung komponen seperti minyak atsiri, minyak lemak, saponin, miristisin, elemisin, enzim lipase, pektin, hars, zat samak, lemonena, dan asam oleanolat.

Dua kandungan pada biji pala yang paling terkenal khasiatnya adalah miristisin dan elemisin. Zat ini mampu menjadi obat penenang yang mampu menangkal gangguan tidur. Selain itu, kita sudah membahas sebelumnya kemampuan minyak atsiri. Kandungan tersebut merupakan antijamur, antioksidan, dan antibakteri alami yang terkandung pada biji pala.

 

Sumber:

Aryanta, I Wayan Redi. 2019. Manfaat Jahe untuk Kesehatan. E-Jurnal Widya Kesehatan, Volume 1, Nomor 2.

Emilda. 2018. Efek Senyawa Bioaktif Kayu Manis Terhadap Diabetes Melitus: Kajian Pustaka. Jurnal Fitofarmaka Indonesia, Vol. 5 No.1

Febriani et al. 2018. The Potential Use of Red Ginger (Zingiber officinale Roscoe)

Dregs as Analgesic. Indonesian Journal of Pharmaceutical Science and Technology.

Heryani, Hesty. 2016. Keutamaan Gula Aren & Strategi Pengembangan Produk. Lambung Mangkurat University Press. 

Nurdjannah, Nanan. 2004. Diversifikasi Penggunaan Cengkeh. Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pasca Panen Pertanian, Volume 3 Nomor 2: 61 - 70

Rahadian, Dhimas Dita. 2009. Pengaruh Ekstrak Biji Pala Terhadap Waktu Induksi Tidur dan Lama Waktu Tidur. Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro