Kita semua mengetahui khasiat dari bahan yang satu ini:
jahe. Mulai dari sejarah hingga kandungan jahe memiliki nilai yang begitu
berharga. Tak ayal, saat ini jahe merupakan rempah yang populer dan masih
dicari. Baik untuk penyedap rasa, campuran bahan makanan, hingga pengobatan.
Dalam khazanah jamu Indonesia, jahe memiliki peran penting. Tak sedikit minuman herbal Nusantara menyematkan jahe sebagai salah satu komponennya. Sebutlah wedang jahe, wedang ronde, bandrek, mpon-mpon, dan masih banyak lainnya.
Bagai obat plasebo, asalkan ada jahe dalam sebuah minuman,
kita merasa minuman tersebut sehat mandraguna. Tak hanya aromanya yang mampu
menyembuhkan serak tenggorokan, namun kandungannya pula berharga. Jahe memiliki
zat seperti phenolic, minyak atsiri, dan zingeron yang menyehatkan bagi tubuh
manusia.
Kandungan tersebut mampu mengurai berbagai penyakit. Misal, memperbaiki sistem pencernaan manusia, mengusir virus dan bakteri, bahkan meredakan rasa sakit. Itu sebabnya, sekali seruput saja, tubuh terasa lebih sehat.
Masih banyak lagi kandungan jahe. Namun, tahukah Anda bahwa
ada beberapa bahan yang tak baik sebagai bahan campuran jahe? Bahan tersebut
mampu merusak sebagian zat-zat baik dalam jahe. Tak hanya itu, ada beberapa hal
yang mampu merusak kandungan jahe. Lantas, apa sajakah itu?
Mencampur Susu dengan Jahe Tidak
Dianjurkan
dr. Zaidul Akbar, salah seorang tokoh pengobatan herbal Islami, menyebut susu sapi tak baik sebagai bahan campuran jahe. Ada dua sebab. Pertama, susu sapi mengandung banyak kasein dan laktosa. Kedua zat tersebut mengandung lemak yang sangat tinggi sehingga tidak baik bagi tubuh.
Beliau kemudian menjelaskan lebih dalam perihal dampak susu sapi. Jika mengonsumsi susu sapi terlalu sering dan terlalu banyak, maka boleh jadi ia menjadi sebab penyakit lain.
Sebab kedua adalah kandungan gluten dalam susu sapi. Gluten memiliki sifat untuk bereaksi dengan produksi antibodi. Dalam kasus tertentu, gluten mampu memperburuk kondisi tubuh seseorang. Misal, merusak eritrosit atau sel usus kecil, sakit kepala, bahkan memperparah penyakit autoimun.
Selain susu sapi, susu kental manis juga berisiko. Kandungan gula dalam susu kental manis bertolak belakang dengan manfaat jahe. Gula merupakan salah satu sumber kalori bagi manusia. Dengan demikian, menambah gula dalam jahe berpotensi untuk menambah jumlah kalori dalam tubuh Anda. Padahal, jahe kerap kali menjadi pilihan bagi mereka yang ingin menurunkan berat badan.
Lalu, bagaimana cara menikmati jahe dengan tambahan rasa
manis? Hal ini dapat terselesaikan dengan menambah pemanis alami seperti gula
aren atau madu.
Menyeduh Jahe dengan Air yang
Terlampau Panas
Sebagian besar orang terbiasa menyeduh jahe dengan air panas. Ada benarnya juga. Kadang, menyesap air jahe yang tidak panas rasanya kurang pas. Tidak ada sensasi panas dingin yang mampu membuat tubuh rileks sebab rasa jahe yang pedas bercampur air panas. Namun, tahukah Anda bahwa air menyeduh jahe dengan air terlalu panas adalah keliru?
Pakar herbal dr Abrijanto, menyebut air dengan suhu mendekati 100 derajat celcius mampu merusak kandungan jahe. Hasilnya, khasiat dari jahe yang menjadi incaran banyak orang pun ikut larut bersama air panas. Lantas, apa saja zat yang luntur kala terkena air panas?
Zat tersebut adalah flavonoid dan saponin. Kala jahe diaduk dengan air panas, maka buih yang keluar merupakan tanda kedua zat tersebut larut. Padahal, flavonoid merupakan zat yang kaya manfaat. Ia mampu menangkal racun dalam tubuh serta, membentuk pembuluh darah baru, hingga menciptakan sensasi rileks.
Sedangkan saponin mampu menjadi antijamur, antibakteri, bahkan anti-kanker dalam tubuh. Saponin juga berperan dalam menurunkan kadar kolesterol dalam darah manusia.
Lantas, pada suhu berapa sebaiknya menyeduh jahe? dr Abrijanto menyebut bahwa suhu 60 hingga 70 derajat celcius adalah suhu terbaik untuk menyeduh jahe. Suhu tersebut adalah suhu yang biasa keluar dari dispenser air. dr Abrijanto menambahkan bahwa sebagian besar minuman herbal tak baik untuk diseduh dengan air yang memiliki suhu mendekati 100 derajat celcius.
Itulah beberapa hal yang harus diingat dalam mengolah jahe.
Semoga pengetahuan tersebut dapat bermanfaat.
Salam Sehat dan Lestari!
0 komentar:
Posting Komentar