Jumat, 05 Maret 2021

Kedongdong Laut

 

Sejak kecil saya selalu mendengar tebak-tebak seperti ini: luarnya botak, dalamnya gondrong. Jawabannya adalah buah kedongdong. Tapi yang satu ini, kedongdongnya berbuah buni, bulat, dan hijau keunguan. Tapi jarang sekali nampak buahnya. Tanaman ini digunakan sebagai pembatas lahan biasanya. Namun seiring berjalannya waktu, tanaman ini tergantikan oleh batas yang terbuat dari besi beton dan campuran semen.

Pohon kedongdong laut yang digunakan sebagai
pagar antara sawah dan kebun Pupid House



Di daerah Sunda khususnya, tanaman ini masih banyak digunakan sebagai tanaman pagar yang bilamana tumbuh tinggi, menjulang sampai 3 sampai 6 meter. Tergantung seseorang yang menginginkannya. Batangnya yang tegak berkayu, bulat, dan berwarna hijau kekuningan. Terkadang cenderung bercorak hitam.

Di Pupid House sendiri, tanaman ini sudah lama tumbuh. Sekitar 18 tahun umurnya. Tanaman ini setia menjadi pagar di bagian samping dan pembatas atau sekat-sekat bagian kebun di area Pupid House. Daunnya yang sering kami konsumsi sebagai lalapan ini, berbentuk lonjong, warnanya kuning memudar, dan ujungnya runcing. Enak dijadikan lalapan matang alias dikukus terlebih dahulu sebelum dimakan. Rasanya manis dan lezat jika dipadukan dengan sambal tomat.

Foto: Koleksi Pupid House



Cara memperbanyak tanaman ini cukup mudah, yaitu dengan cara stek batang. Biasanya kami gemburkan terlebih dahulu lahan yang akan ditanami pohon berkhasiat tersebut. Kemudian kami aduk tanah yang gembur tersebut dengan kotoran kambing yang sudah kami permentasi selama kurang lebih satu bulan. Setelah itu kami tancapkan batang pohon kedongdong laut ini yang sedikit muda, tapi tidak terlalu muda. Setelah sebulan kemudian mulai terlihat daun baru yang menandakan bahwa akar sudah tumbuh di bawah permukaan tanah yang gembur tersebut. Proses tersebut hampir sama dengan daun ajaib berbentuk hati alias Binahong yang sudah kami bahas sebelumnya.

Untuk khasiat dari daun kedongdong tersebut, memiliki manfaat sebagai peluru seni. Cara menggunakannya yaitu daunnya yang sudah dicuci terlebih dahulu kemudian ditumbuk, tambahkan setengah gelas air matang kemudian diperas dan disaring. Hasil saringan tersebut kemudian diminum. Untuk banyaknya daun, kurang lebih 15 gram.

Menurut informasi yang kami dapatkan mengenai kandungan dalam pohon kedongdong tersebut yang didapat dari kajian Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia yang disingkat LIPI, yang bekerjasama dengan dinas kesehatan, didapatkan sebagai berikut: 

Daun, kulit batang dan akar mengandung saponin, di samping itu daun dan kulit batangnya mengandung flavonoida. Sedangkan kulit batang dan akarnya mengandung flavonoida. Sementara kulit batang dan akarnya mengandung polifenol, serta daunnya mengandung tanin.

Untuk nama dari pohon tersebut memiliki nama yang berbeda di masing-maisng daerah seperti di daerah Sumatera pohon ini disebut dengan Puding, sementara di daerah Maluku tanaman ini dinamakan dengan Gurabati. sementara pohon ini memiliki nama latin Nothopanax Fruticosum dari suku Araliaceae. sementara tanaman ini masuk kepada kelas Dicotyledoneae dan masuk kepada divisi Spermatophyta sama dengan pohon Ficus Benjamina pada postingan terdahulu.

Semua data yang kami dapat, atas dasar pengamatan dan rujukan dari data LIPI.

Salam Berkhasiat!

Firman Hafizd









Related Posts:

  • Tak Hanya Manis, Gula Aren Punya Banyak NutrisiGula aren kerap menjadi opsi untuk memberi rasa manis pada makanan dan minuman. Biasanya, gula aren berperan menggantikan gula pasir yang sebagian orang takut akan efek sampingnya.   Memang betul, gula aren lebih aman… Read More
  • Meski Baik, Jangan Konsumsi Kayu Manis Secara Berlebihan  Siapa yang tidak tahu rempah satu ini? Saking terkenalnya kayu manis, harga jualnya sangat tinggi. Terlebih, harga kayu manis hampir menyamai mutiara pada abad pertengahan. Hingga saat ini pun, kayu manis masih menjad… Read More
  • Legenda Pala Indonesia: Rempah Si Penyembuh Wabah Sejak dahulu, Indonesia memang terkenal akan kekayaan rempahnya. Jika tidak, maka tak akan ada tumpah darah antara bangsa Nusantara dengan pendatang. Rempah merupakan salah satu sebab ekspansi besar-besaran bangsa kolon… Read More
  • Khasiat Pohon Jambu monyet Daunnya terasa kecut, enak jika dipadukan dengan daun pepaya yang masih muda sebagai lalapan. Di Pupid House, kami sangat suka mengkonsumsi daunnya yang masih muda sebagai lalapan yang ditemani sambal terasi mentah. &… Read More
  • Pelajaran Budidaya Kelapa di Priangan Abad 19Penjelasan tentang budidaya kelapa dalam artikel ini bersumber pada buku Wawacan Wulang Tani karya Raden Haji Muhammad Musa (1822 – 10 Agustus 1886), seorang ulama dan kepala Penghulu Limbangan, Garut. Bukunya diterbitka… Read More

0 komentar:

Posting Komentar