Siapa yang tidak suka petai? Jika Anda adalah salah
satunya--temasuk saya--maka Anda perlu perhatikan fakta petai satu ini.
Ternyata, tanaman yang punya bau khas ini mengandung zat antidepresan.
Umumnya, dunia medis memanfaatkan antidepresan untuk
mengatasi berbagai masalah psikologis. Misalnya gangguan kecemasan, stress,
fobia, bulimia, gangguan pasca-trauma, atau bahkan depresi. Secara sederhana,
antidepresan akan menyeimbangkan senyawa kimia dalam otak untuk menetralkan
emosi.
Dalam tubuh kita terdapat senyawa alami yang disebut neurotransmitter. Senyawa berperan dalam
mengatur mood seseorang seperti rasa bahagia atau cemas. Zat antidepresan
berperan menyeimbangkan neurotransmitter dalam otak sehingga mampu mempengaruhi
mood.
Petai mengandung tryptophan
sebagai zat antidepresan. Kandungan tersebut memiliki asam amino yang mampu
merangsang serotonin dalam tubuh. Serotonin adalah senyawa kimia dalam otak
yang berperan mengatur rasa bahagia dalam tubuh.
Pohon Petai yang ada di Pupid House
Bayangkan, di balik baunya yang kurang sedap itu, ternyata
petai mampu mempengaruhi mood seseorang. Selain kandungan antidepresan, petai
juga berfungsi sebagai pembangkit tenaga. Kandungan sukrosa, fruktosa, dan
glukosa bermanfaat untuk meningkatkan energi.
Jadi, pertimbangkan kembali ihwal pandangan Anda terhadap
petai. Ternyata, tanaman ini punya manfaat yang baik, lho.
Hati-hati dengan Asam Amino
Meski asam amino punya peran dalam menghasilkan zat
kebahagiaan--serotonin, namun zat ini punya efek samping. Mengonsumsi terlalu
banyak makanan dan minuman dengan asam amino dapat berdampak buruk pada ginjal.
Tryptophan merupakan
senyawa pada petai yang mengandung asam amino. Zat ini menghasilkan indoxyl sulfate yang nantinya akan
dibuang pada ginjal manusia. Inilah yang diduga menjadi sebab kerusakan ginjal
pada pasien-pasien yang mengalami penurunan fungsi ginjal.
Ini sebabnya mengonsumsi terlalu banyak petai dapat
berpotensi menyebabkan penurunan fungsi ginjal. Selain petai, kandungan indoxyl sulfate dari tryptophan juga berasal dari berbagai
makanan. Seperti ayam, telur, keju, ikan, kacang-kacangan, dan lain sebagainya.
Namun, kasus penurunan fungsi ginjal karena kelebihan asam
amino sukar ditemukan pada mereka yang memiliki fungsi ginjal yang sehat. Oleh
karenanya, bagi orang yang memiliki masalah pada ginjal disarankan untuk tidak
banyak mengonsumsi petai dan makanan yang disebutkan sebelumnya.
Salam lestari.
Ditulis Oleh: Huda Bilowo