Gula aren kerap menjadi opsi untuk memberi rasa manis pada
makanan dan minuman. Biasanya, gula aren berperan menggantikan gula pasir yang
sebagian orang takut akan efek sampingnya.
Memang betul, gula aren lebih aman ketimbang gula pasir
biasa. Anggapan ini biasanya berasal dari efek samping gula biasa yang dapat
menyebabkan peningkatan gula darah yang kemudian berujung pada diabetes. Gula
aren, meski manis, ternyata mampu mencegah diabetes.
Kandungan serat yang tinggi pada nira, bahan baku gula aren,
memiliki indeks glikemik yang rendah. Indeks glikemik adalah ukuran atau
seberapa cepat unsur karbohidrat dalam makanan diubah menjadi energi. Makanan
dengan indeks glikemik yang rendah mampu membantu mengendalikan kadar gula
dalam darah.
Ini kemudian menjadi keunikan tersendiri bagi si gula aren.
Rasanya yang bahkan kadang lebih manis dari gula biasa ini punya indeks
glikemik yang rendah. Sebagai perbandingan, mengutip dari buku berjudul
“Keutamaan Gula Aren & Strategi Pengembangan Produk”, indeks glikemik dari
gula aren adalah 35. Sedangkan untuk gula pasir adalah 58.
Dapat dikatakan bahwa indeks glikemik gula aren hampir
setengah dari gula pasir. Indeks glikemik dapat dikatakan rendah apabila
memiliki angka di bawah 50. Untuk angka 50-70 termasuk dalam kategori sedang
dan di atas 70 termasuk tinggi.
Gula Aren yang digunakan di salah satu warung penjual Bandrek Waroeng Nyalse |
Selain itu, gula aren punya serat yang tinggi. Gula aren memiliki kandungan sukrosa yang sedikit, sehingga mempengaruhi kadar serat pangan, yakni sebesar 0,02 persen. Menurut penelitian, semakin sedikit sukrosa pada gula, maka semakin banyak serat pangannya.
Serat pangan ini berfungsi mencegah obesitas karena ia
merupakan serat karbohidrat yang dapat dicerna baik dalam tubuh. Serat juga berfungsi
menyerap vitamin dan nutrisi yang ada pada makanan.
Itu masih sebagian kecil dari kebaikan gula aren. Umumnya,
banyak masyarakat yang memilih gula aren sebagai pemanis karena dua alasan di
atas. Namun, tahukah Anda kalau gula aren kaya akan nutrisi?
Kandungan Nutrisi Gula Aren
Mengacu pada buku karya Dr. Ir. Hesty Heryani, terdapat
setidaknya 7 nutrisi penting dalam gula aren. Nutrisi tersebut antara lain
adalah riboflavin, thiamine, niacin,
ascorbic acid, nicotinic acid, calcium, dan vitamin B6.
Mikronutrien tersebut punya berbagai khasiat bermanfaat
untuk kesehatan tubuh manusia. Mulai dari meningkatkan imun tubuh, hingga
mencegah wasir. Misalnya, riboflavin
berfungsi dalam membentuk sel darah merah baru serta menghasilkan energi.
Kedua, vitamin B6 punya kemampuan untuk meningkatkan sistem
imun tubuh. Zat ini berguna untuk metabolisme protein, karbohidrat, dan juga
pembentukan sel darah merah.
Ketiga, niacin sebagai penjaga kesehatan kulit, syaraf, dan
sistem pencernaan manusia. Zat ini juga bermanfaat dalam menurunkan kadar
kolesterol serta meningkatkan fungsi kerja otak.
Keempat, zat ascorbic acid yang mampu mencegah rematik, flu,
dan asma. Zat ini juga bersifat antioksidan. Artinya, ia mampu mencegah kanker,
dan menangkal radikal bebas. Ascorbic acid juga mampu menguatkan tulang dan
sendi.
Kelima, kalsium. Siapa yang tidak tahu fungsi zat satu ini?
Ia adalah zat yang penting untuk kesehatan tulang agar tidak keropos. Lainnya,
kalsium mampu melancarkan peredaran darah, tekanan darah, bahkan menyeimbangkan
keasaman darah. Selain itu, kalsium juga dapat mencegah penyakit jantung dan
menurunkan risiko kanker.
Keenam, nicotinic acid yang mampu menghaluskan bekas jerawat
dan mencegah wasir. Dan yang terakhir adalah thiamine sebagai koenzim dalam
metabolisme energi yang memperkua otot dan syaraf.
Begitulah mikronutrien yang terkandung dalam gula aren.
Semoga menjadi manfaat yang dapat menuntun kita pada kehidupan yang lebih
sehat.
Salam lestari.
0 komentar:
Posting Komentar